Kunjungi SMPN 3 Tellu Siattinge, Ini Pesan Kepala dan Tim Eco Office P3E Suma
Nusakini.com--Makassar--Kedatangan Kepala P3E Suma dan tim Eco Office ke SMPN 3 Tellu Siattinge, sontak rasa lelah selama perjalan dari Makassar terobati melihat rindangnya pepohonan di sekolah ini.
Tidak berhenti disitu, begitu memasuki halaman sekolah seluruh siswa dan guru begitu antusias menyambut kedatangan Kepala P3E Suma, Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si yang didampingi Kepala Tata Usaha Azri Rasul, SKM.,MH.MSi beserta jajaran bersama rombongan.
Kunjungan ke sekolah peraih sekolah Adiwiyata Nasional 2016 ini dalam rangka Edukasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui program eco office. Senin (19/8/2019).
Nurdiana guru bagian kurikulum IPA mengatakan kepada awak media, "Sekolah ini pernah mendapat peringkat ke dua Adiwayata Nasional 2016."
Dikatakan Muhammad Yusuf selaku Kepala Sekolah SMPN 3 Tellu Sittange, "berterimakasih mendapat kunjungan dari Kepala P3E Suma beserta tim Eco Office, tak lupa diucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah membentangkan sajadah kebenaran dan menggulung tikar kebatilan, tak lupa dipanjatkan puji kepada Nabi Muhammad yang menjadi manusia uswatun hasanah di muka bumi ini." Urainya.
Lebih jauh dijelaskan Yusuf bahwa, "Tahun 2016 sekolah ini meraih juara dua sekolah sehat tingkat nasional di bawah kepemimpinan Andi Muhammad Kamaluddin, lalu pada tahun 2017 dibawah kepemimpinan kepala sekolah yang baru berhasil mewujudkan cita-cita atau mimpi untuk mencapai Adiwiyata Tingkat Nasional."
"Mudah-mudahan tahun 2019 SMPN 3 Tillu Siattange untuk wilayah Kabupaten Bone diberi kepercayaan sebagai sekolah sehat nasional." Imbuh dia.
Setelah kunjungan P3E Suma, sekolah ini menerima apapun baik itu informasi atau dalam bentuk bantuan sehingga bisa dikembangkan bagi sekolah ini, agar ke depannya lebih baik. pungkas." Kepala Sekolah SMPN 3 Tellu Siattinge Muhammad Yusuf.
Kepala P3E Suma, Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si menyebutkan, "Ada sekolah yang fasilitasnya bagus, guru-gurunya hebat, tetapi tidak punya prestasi."
Lantas ada sekolahnya yang fasilitasnya sederhana, gurunya juga sederhana tetapi sekolahnya berprestasi. tetapi sekolah SMPN 3 Tellu Siattinge gurunya hebat, fasilitasnya meskipun sederhana tetapi memenuhi kriteria dan berprestasi." tegas Kepala P3E disambut gemuruh tepuk tangan murid-murid dan guru yang memenuhi Aula pertemuan.
Darhamsyah menyatakan, "kalau kita bicara lingkungan tak lepas bagian dari lingkungan, bukan berarti lingkungan terpisah melainkan bagian dari lingkungan."
"prestasi yang sudah baik ini hendaknya tetap dipertahankan." singkatnya.
"Lingkungan sesuatu yang baik bagi manusia, tumbuhan, hewan, energi, air. sekali lagi lingkungan terbagi 3 (tiga) yaitu, Abiotic, Biotic dan Culture. Lingkungan adalah sesuatu yang ada disekitar kita termasuk diri kita ke oleh karena itu jaga lingkungan dengan baik." beber Darhamsyah.
Dibacakan Darhamsyah, sebagaimana bahan pemaparannya dalam QS. Ar- Rum ayat ; 41“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
"Transformasi pendidikan tidak harus di dalam kelas, sesekali out door, bisa belajar dibawah pohon rindang, sembari belajar alam, jadi belajarnya tidak hanya di kelas saja." tandasnya.
"Tidak bisa diangkat sebagai Kepala Sekolah kalau tidak mengikuti program Adiwiyata. dari 27 Kecamatan di Kabupaten Bone melakukan pembinaan, sehingga kedepan sekolah-sekolah yang ada di Watampone ikut Adiwiyata." jabar Drs. Muhammad Yunus, M.Si DLH Kabupaten Bone
Selanjutnya Edukasi Lingkungan disampaikan Kepala Tata Usaha, Azri Rasul. SKM., M.Si, MH. "Sekolah ini sudah melalui tahapan hingga menggapai Adiwiyata Nasional sejengkal lagi menuju Adiwiyata Mandiri."
"kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik, pertama plastik itu sulit diurai, sampai sekarang belum ada mikro organisme mengurai plastik." kata Azri.
Azri mengingatkan bahwa kebersihan sebagian dari iman, akan tetapi hal ini terbalik dengan kondisi lapangan. Pasalnya, ketika kita sholat ied jama'ah mayoritas meninggalkan alas korannya dilapangan atau di pinggir jalan sehingga mengotori pemandangan yang awalnya bersih." tuturnya
Masih dituturkan Kepala Tata Usaha, "perlu mengedukasi sampah, khususnya pemilahan sampah dari sumbernya, baik di sekolah, rumah dan dimanapun."
Azri Rasul menerangkan, "kenapa dilakukan pemilahan, supaya sampah anorganik tadi bernilai ekonomi, memiliki nilai jual selain itu menjadi bahan baku kembali, semua itu masih ada industrinya. Diharapkan sampah yang ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) adalah sampah organik saja untuk dibuat kompos. Kalau bisa tidak ada lagi"
"berbuat baik sekecil apapun meskipun sebesar biji zarah akan dimintai pertanggungjawaban sampai orangnya meninggal." pesan Azri kepada siswa-siswi.
SMPN 3 Tellu Siattinge peraih Adiwiyata Nasional memiliki beberapa wahana, melingkupi Lubang biopori, sumur resapan, pengolahan BBM dari plastik.
Bank Sampah ini diberi nama Bersih Raga, Green House Rindang, pemilahan sampah organik dan anorganik, botol pecah beling, limbah B3 dari sumbernya. Kemudian tersedia Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan kolam ikan.
Tersedia Perpustakaan, Ruang Unit Kesehatan Sekolah, Menarik dari sekolah satu ini, adanya WC kejujuran, hal ini untuk melatih kejujuran bagi murid dan guru untuk tetap menjaga kebersihan toilet.
Sekolah ini disebut sekolah Adiwiyata, adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah, lantaran murid serta guru bahu membahu bekerjasama berkomitmen terhadap lingkungan, juga melakukan inovasi lingkungan. misalnya dilakukan sekolah ini melakukan penyulingan berbahan sampah plastik menjadi bensin.
Selain dari pada itu "setiap hari Sabtu dilakukan penimbangan sampah khususnya jenis plastik oleh kelasnya masing-masing, dari timbangan tersebut dijual dan hasilnya kembali ke kas sekolah." Ungkap Lukman guru bagian Studi PJOK
Sementara menurut H. Abdul Aziz Guru Bagian Konseling, dari segi kualitas lingkungan untuk saat ini sedang menurun, besar kemungkinan karena musim kemarau." Hal tersebut diamini Muhammad Arif guru jurusan Seni.
"Sebagai sekolah sehat ini pernah melakukan pengkaderan Unit Kesehatan Sekolah satgas anti rokok, satgas anti Narkoba," terang Drs. Muhammad Yunus, M.Si dari DLH Kabupaten Bone kepada media.
Dari kunjungan di SMPN 3 Tellu Siattinge tentu banyak manfaat yang bisa diambil, antara lain bagaimanapun murid-murid harus bisa menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan Sekolah, terutama sekolah peraih Adiwiyata Nasional ini dengan baik.
Kemudian dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu untuk melakukannya, di mulai dari hal kecil saja seperti menempatkan sampah pada tempatnya, mungkin dari sebagian orang menganggapnya hal yang sepele, disisi lain membuang sampah sembaragan akan mendzalimi banyak pihak.Ini menjadi contoh kurangnya kesadaran setiap individu untuk melakukan sesuatu yang sekiranya sepele tapi itu sangat bermanfaat.
Hadir Kepala Sekolah SMPN 3 Tellu Siattinge, Kepala Dinas Linas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Dinas LHK Kabupaten Bone, guru-guru serta tim Eco Office dari P3E Suma.
Dengan dilakukannya kunjungan Edukasi Lingkungan melalui eco office SMPN 3 Tellu Siattinge yang sudah dilakukan, harapannya agar masing-masing murid juga para pendidik bisa lebih mengedukasi siswa-siswi serta warga lingkup sekolah akan mahalnya arti kebersihan lingkungannya.
Kunjungan ditutup hiburan dari murid dan guru kemudian foto bersama.(R/Rajendra)